Blog Dakwah Digital Karo

Kita Sampaikan Pesan Dakwah Karo Lewa Dunia Digital.

Inilah Tim Dakwah Digital Karo

Berkolaborasi Untuk Membangun Dakwah Digital Karo.

Gunung Sinabung

Dakwah Kita Harus Sekuat Sinabung , Kokoh Berjuang Untuk Membangun Ummat.

TIM ITU BAGAI BANGUNAN YANG KOKOH

Satukan Hati, Satukan Langkah, Satukan Target, Hilangkan Ego itulah Tim yang Kokoh Bagaikan Bangunan.

TANAH KARO SIMALEM

Inilah Rumah Kita, Membangun Dakwah dan Membangun Kabupaten Karo yang Lebih Baik.

Selasa, 16 April 2024

AKU SANG DA'I Apapun cita.citaku

 Aku Sang Da'i Apapun Cita-citaku

Apapun cita-citaku yang penting landasannya Iman kepada Allah swt. Karna setiap manusia menginginkan agar lebih baik dan memiliki sesuatu yang baik adalah fitrah yang diberikan Allah swt kepada manusia. 

Menjadi da'i adalah kewajiban setiap seorang muslim yang beriman kepada Allah swt, menjadi da'i /pendakwah bukanlah suatu yang mudah karena pendakwah adalah tugas suci para nabi.

Pada umumnya anak adalah cerminan orang tuanya. Sebagaimana pepatah mengatakan buah yang jatuh tak akan pernah jauh dari pohonnya.

Rasulullah bersabda setiap anak lahir dalam keadan fitrah orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi ( riwayat muslim) .

Dengan keadaan fitrah/suci dengan usia yang masih muda kita dituntut untuk menuntut ilmu untuk mencapai cita-cita yang mulia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menggapai cita- cita.

Maka Rasulullah saw mewajibkan untuk menuntut ilmu 

Keutamaan menuntut ilmu dengan belajar bahkan diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:

اطلبوا العلم ولو بالصين

Artinya : “Tuntutlah ilmu, walau ke negeri China” (Diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman, No. 1612)

اطلب العلم من المهد إلى اللحد

Artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.”

Begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan peribadi maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Maka marilah kita persiapan generasi muda kita setinggi mungkin untuk ilmu yang tawajun atau seimbang antara ilmu dunia dan akhirat.
Persiapannya mulai dari kecil 
Seperti sebuah lagu
Belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu
Belajar sesudah dewasa laksana mengukir diatas air.

Akhirnya untuk menggapai cita-cita tidak terlepas dari semangat dan kesungguhan 
Seperti ungkapan
"Man jadda wajada"
Siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat

Demikian pidato ini saya sampaikan semoga berkah

Wala'fwu minkum
Saya akhuri 
Wassalamu alaikum 
Warohmatullahi wabarokatuh.

Kamis, 28 Maret 2024

Peringatan Nuzulul Qur'an

Peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Baiturrahiim Gongsol Kecamatan Merdeka di Hadiri Anak Penghapal Qur'an 30 Juz Nuzulul Quran merupakan peristiwa penting bagi Nabi Muhammad SAW yang ditandai dengan turunnya wahyu dari Allah berupa Al-Quran. Pada masa itu, beliau sedang berdiam diri di Goa Hira di Jabal An Nur yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Ka'bah. Pada 17 Ramadhan, beliau didatangi Jibril yang menyampaikan wahyu pertama yakni Al-Quran surat Al 'Alaq. Pada saat itu Rasulullah SAW berusia 40 tahun. Peristiwa Nuzulul Qur’an juga merupakan tanda kenabian Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT. Al-Qur'an juga merupakan mukjizat terbesar bagi Rasulullah SAW. Di Masjid masjid Baiturrahiim Gongsol Kec Merdeka, malam Nuzulul Qur'an pdiperingati dengan khataman Al Qur'an. Selain para jamaah masjid, dalam peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Baiturrahiim Gongsol ini, hadiri ananda Bahirani Effendi Hafidz Qur'an Cilik RCTI tahun 2020 kontingen Kabupaten Karo - Sumut putri dari pasangan Khairul Effendi dan Rosmawati. Anak bungsu dari 4 orang bersaudara, Abang ke 1 Busro Effendi hafalan 3 Juz, Abang kedua Fissabil Effendi 1 Juz dan Abang ketiga Wakhid Efendi 11 Juz. Pada saat berangkat ke Jakarta usia 4 tahun dengan Hafalan 9 Juz. Alhamdulillah sekarang di kelas 2 SD sudah menghafal 30 Juz dan penceramah Ustadz Janri Ginting. Momentum peringatan Nuzulul Qur’an sudah selayaknya diperingati dengan berlomba-lomba berbuat kebaikan terutama di bulan suci Ramadhan. Salah satu caranya adalah dengan membaca Al-Qur’an dan melakukan tadabur. Hikmah lainnya yang dapat diambil dari malam Nuzulul Qur’an ialah bisa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Bertambahnya kebaikan yang berasal dari Allah SWT sangatlah penting bagi umat manusia di muka bumi.

Jumat, 01 Desember 2023

Nabi Muhammad pemimpin umat sepanjang zaman

 Masa zaman jahiliyyah yang belum mengenal Islam kota Mekkah masih menyembah patung hubal  latta manat dan uzza empat berhala terbesar saat itu. 

    Kehadiran Rasulullah saw melihat kondisi kejahiliyyahan itu yang bertentang dengan ajaran tauhid yaitu agama Islam. Rasulullah saw terus berdakwah kepada para sahabat untuk menyembah Allah swt.

   Kehadiran Rasulullah saw diMekkah dapat dilihat dari kepemimpinannya ketika pristiwa pemindahan hajarul aswad untuk dikembalikan keka'bah. Singkat cerita mereka sepakat siapa yang berhak meletakkan hajarul aswat itu adalah Muhammad  saw karna nabi Muhammad saw orang yang pertama sekali datang ke Mekkah.

     Dari sifat Rasulullah siddik, amanah, tabligh, fathonah ini akhirnya membawanya menjadi orang yang terpuji. Ini menunjukkan kepemimpinannya.

Akhlak adalah salah satu kekuatan dakwah Islam sesuai hadis nabi 

Keperibadian Rasulullah inilah yang harus kita contoh dalam kehidupan kita sehari hari  misalnya dalam berkeluarga,bermasyarakat,bahkan dalam bernegara.

Akhlak Rasulullah tidak hanya kepada manusia akan tetapi  Rahmatal lilalamin Rahmat bagi seluruh Alam



Artinya tidaklah diutus Radulullah kecuali untuk seru sekalian Alam. (Q.S Al Anbiya ayat 107)

Maka dengan kepemimpinan Rasulullah hingga Islam memiliki kejayaan dari dinasti abbasiah,usmaniah hingga sampai keperadaban 
yang dapat kita lihat Islam terbesar di Indonesia bahkan dunia pada saat sekarang ini.
  Akhirnya ketika Rasulullah ketika menjelang wafatnya sempat berpesan kepada sahabat  ummati, Assolah, annisa, 
Betapa Rasul sayangnya kepada kita inilah keperibadiannya yang kita contoh dalam kehidupan kita.
Semoga yang ditulis ini memberikan manfaat
Berdebur ombak berdebur
Berdebur ombak ditepi pantai
Bersyukur kita bersyukur
Karna pidato ini sudah seleai
Mohon maaf atas ucapan dan perbuatan
Summassalam
Wassalamualaikum
Warohmatullahi 
Wabarokatuh.

Rabu, 09 Agustus 2023

Sesuai Akalnya

Kami diperintah untuk berbicara kepada manusia menurut ukuran kemampuan akalnya Dari ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أنْزِلوا النَّاسَ مَنازِلَهم “Tempatkanlah orang lain sesuai dengan posisinya yang sesuai” (HR. Abu Daud no. 4842. Dihasankan oleh Syu’aib Al-Arnauth dalam Takhrij Sunan Abi Daud, didha’ifkan Al-Albani dalam Dha’if Sunan Abi Daud). Imam Al Bukhari rahimahullah membawakan hadits ini dalam Shahih Al Bukhari di bawah ini, من خص بِالْعلمِ قوما دون قوم كَرَاهِيَة أَن لَا يفهموا “Mengkhususkan penyampaian ilmu kepada orang-orang yang khusus, karena khawatir orang-orang awam tidak memahami dengan benar”. Sehingga hadis ini juga menunjukkan bahwa hendaknya kita menyampaikan ilmu kepada orang lain sesuai dengan tingkat pemahamannya. Dan juga, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, حَدِّثُوا النَّاسَ، بما يَعْرِفُونَ أتُحِبُّونَ أنْ يُكَذَّبَ، اللَّهُ ورَسولُهُ “Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka pahami. Apakah Engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?” (HR. Bukhari no. 127). Hal ini juga disampaikan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, ما أنْتَ بمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لا تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ، إلَّا كانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةً “Tidaklah Engkau berbicara dengan suatu kaum dengan suatu perkataan yang tidak bisa digapai oleh akal mereka, kecuali akan menjadi fitnah (kesesatan) bagi sebagian mereka” (HR. Muslim dalam Muqaddimah-nya [hal. 5]). Al Munawi rahimahullah menjelaskan, لأن السامع لما لا يفهمه يعتقد استحالته جهلا فلا يصدق وجوده بل يلزم التكذيب فأفاد أن المتشابه لا ينبغي ذكره عند العامة “Karena orang yang mendengar ilmu yang dia tidak pahami, ia akan menganggap hal tersebut mustahil, dan tidak akan mengimani ilmu tersebut, bahkan akan menolaknya. Riwayat ini juga memberi faidah bahwa dalil-dalil yang mutasyabihah hendaknya tidak disampaikan kepada orang awam” (Faidhul Qadir, 3: 377). Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah juga berkata, فكون الإنسان يُحدَّث بشيء لا يعقله ولا يطيقه فهمه قد يترتب عليه مضرة “Ketika seseorang berbicara kepada orang lain tentang hal yang tidak digapai oleh akalnya, dan tidak mampu ia cerna, terkadang akan menimbulkan bahaya baginya” (Syarah Sunan Abi Daud, 3: 12). Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Jibrin rahimahullah menjelaskan, “Tidak ragu lagi bahwa manusia itu berbeda-beda tingkat pemahamannya. Berbeda-beda juga kecenderungan dan tabiat mereka. Dan bahwasanya seorang pengajar dan pemberi nasihat terkadang mencari-cari ilmu apa yang lebih utama untuk disampaikan kepada mereka. Maka kita katakan, bahwa wajib untuk berbicara kepada orang lain sesuai dengan apa yang paling penting untuk mereka. Dinukil dari Ali bin Abi Thalib bahwa beliau berkata: “Bicaralah kepada orang lain sesuai dengan apa yang mereka pahami. Apakah engkau ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan?”. Ketika lawan bicaranya adalah pemeluk agama lain, maka yang lebih utama untuk disampaikan adalah tentang bukti validnya kerasulan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalil-dalil kenabian beliau, keindahan-keindahan agama Islam, dan menghilangkan syubhat-syubhat mereka. Juga menjawab keraguan-keraguan yang ada pada diri mereka. Ketika lawan bicaranya adalah kaum Muslimin, namun mereka masih sering melakukan bid’ah dan memiliki akidah yang menyimpang, maka sampaikan kepada mereka tentang akidah yang benar, dan bagaimana pemahaman para sahabat dan salafus shalih, serta generasi terdahulu. Inilah metode yang digunakan para imam (ulama besar) dalam tulisan-tulisan mereka dalam masalah as-Sunnah, tauhid, iman, akidah yang benar dan bantahan terhadap kebid’ahan. Ketika lawan bicaranya adalah kaum Muslimin yang tafrith (kurang mengamalkan agama), namun mereka mengaku Muslim secara lahiriah, namun tidak mengamalkan ajaran Islam; atau mereka jatuh dalam banyak penyimpangan dan dosa-dosa besar atau dosa-dosa kecil; maka orang-orang seperti ini perlu diajak diskusi seputar keadaan dirinya, kemudian menyampaikan nasihat-nasihat berupa kabar gembira atau ancaman-ancaman. Serta menyampaikan hujjah dan dalil kepadanya, menjelaskan dalil dan jalan yang lurus kepadanya. Yang bisa memutus syubhat-syubhatnya sehingga ia mendapatkan kebenaran dan keyakinan yang benar. Adapun ketika khatib atau orang yang memberi nasihat di hadapan orang-orang awam, yaitu orang-orang yang akidah mereka belum tercampur oleh pengaruh orang-orang menyimpang atau belum terkena syubhat-syubhat; dan mereka masih di atas fitrah dan mereka yakin akan benarnya agama mereka, namun dalam diri mereka terdapat kejahilan sehingga mereka melakukan banyak keharaman dan melalaikan ketaatan, maka khatib atau orang yang memberi nasihat menghadapi mereka dengan metode-metode yang edukatif. Serta memperingatkan mereka perkara-perkara yang berbahaya bagi agama mereka, dan juga perkara-perkara yang diharamkan agama. Dan hendaknya mereka bersemangat untuk menyembuhkan maksiat dan fahisyah (keburukan) yang terjadi pada mereka. Dan berusaha setiap waktu untuk mencegah bahaya yang menimpa agama mereka dan juga diri mereka. Yang fenomena ini semua merupakan realita di masyarakat. Maka hendaknya ia menjadi orang yang benar-benar mengetahui metode apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan metode apa yang paling mudah untuk diterapkan pada individu dan masyarakat. Dan seorang da’i juga hendaknya paham maksiat yang dilakukan masyarakat karena kejahilan atau karena kelalaian, atau karena menganggap remeh perkara agama padahal itu berat di sisi Allah. Da’i juga harus memahami cara dakwah yang tepat untuk jenis-jenis orang tertentu. Dengan demikian, ia akan berhasil dalam berdakwah. Dan hendaknya ia juga mendahulukan perkara yang penting dulu baru kemudian yang kurang penting. Dan menyikapi segala sesuatu dengan sikap yang sesuai” (Majalah Al Bayan edisi 132 tahun 1419H, fatwa nomor 14).

Kamis, 22 Juni 2023

KISAH NYATA QURBAN UNTUK EMAK

  


Kisah ini diceritakan seorg pedagang hewan qurban pada Idul Adha thn lalu, ttg sebuah kejadian yg membuat hatinya amat tersentuh, berikut kisahnya:


"Seorg wanita dtg memperhatikan dagangan saya.


Dilihat dari penampilannya sepertinya tdk akan mampu membeli.


Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kpd nya.


"Silakan bu..!"


Lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya : "Kalau yg itu berapa Pak?"


"Yg itu 1.700.000.- bu" jawab saya.


"Harga pas nya berapa?" tanya kembali si Ibu..


"1.600.000.- deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah" jawab saya.


"Tapi, uang saya hanya 1.500.000.- boleh pak." pintanya. 


Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya, lalu saya berembug dg teman sampai akhirnya diputus kan diberikan saja dg harga itu kpd ibu tsb, 

Saya pun mengantar hewan qurban tsb sampai ke rumahnya. 


Begitu tiba di rumahnya.


Astaghfirullah... ALLAHU Akbar... terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rmh ibu itu.


Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dg ibunya dan puteranya dirumah gubug reot berlantai tanah.... 


Saya tdk melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang² elektronik.


Yg terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh.


Di atas dipan, tertidur seorg nenek tua kurus.


"Mak, bangun Mak, nih lihat saya bawa apa....?" kata ibu itu pada nenek yg sdg rebahan sampai akhirnya terbangun.


Mak, saya udah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak." kata ibu itu dg penuh kegembiraan.... 


Si Nenek sangat terkaget, tapi nampak jelas raut bahagia di wajah nya, ia segera berjalan keluar dg langkah yg gontai karena usianya yg senja...


Sambil mengelus-elus kambing, Nenek itu berucap : "Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban... 


"Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya kuli nyuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang utk beli kambing yg akan diniatkan buat qurban atas nama emak saya." Kata ibu muda itu.


Kaki ini bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa : *Ya Allah, ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dg hamba-Mu yg pasti lebih mulia ini, seorg yg miskin harta namun kekayaan imannya begitu luar biasa.*


"Pak, ini ongkos kendaraannya." Panggil ibu itu.


"Sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yg bayar." kata saya sambil menyembunyikan mata saya yg sudah berkaca-kaca.


*Saya cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari ALLAH yg udah mempertemukan dg hamba-NYA yg dg kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan org tuanya meski dengan segala keterbatasan ekonominya.*


Masya Allah !!

Untuk mulia ternyata tdk perlu harta berlimpah, jabatan tinggi apalagi kekuasaan.

kita bisa belajar keikhlasan dari ibu itu utk menggapai kemuliaan hidup, bkn utk dirinya, tapi demi Ibunda tercintanya... 


Berapa banyak diantara kita yg diberi kecukupan penghasilan, namun masih saja ada keengganan untuk berqurban.


Padahal bisa jadi harga handphone, jam tangan, tas, ataupun aksesoris yg menempel di tubuh kita harganya jauh lebih mahal dibandingkan seekor hewan qurban... 

Namun selalu kita sembunyi dibalik kata "tdk mampu atau tdk dianggar kan.. 


Semoga kisah ini ada manfaatnya. 


Aamiin Ya Rabbal Alamin... 

Yuk, Bagikan Artikel ini, semoga menjadi KEBAIKAN bagi kita semua. 


Yaa ALLAH.... 

Mudahkanlah urusan kami... 

Dekatkanlah Rezeki kami, sehatkanlah jiwa raganya .... 

Aamiin Yaa Rabbal Alamin


Jika kita blm bisa berqurban, maka BAGIKAN kisah ini dg Ikhlas... sbg motivasi utk diri kita sendiri... 

Wassalam

Dishare ulang

Hamba Allah

👍🏻🙏

Adab dan Rahmatan Lil'alamiin

Adab dan Rahmatan Lil'alamiin dalam Memperlakukan Hewan Qurban Saat prosesi penyembelihan. Seperti manusia, hewan juga memiliki perasaan dan bisa mengalami stres. Karena itu, panitia pemotongan hewan kurban dilarang untuk menyembelih hewan kurban di dekat kawanannya. Pernyataan itu disampaikan oleh dokter hewan Adnan Ahmad. Upayakan tempat pemotongan hewan kurban jangan sampai dekat dengan kandang, atau tempat hewan kurban lainnya yang akan disembelih. Hewan punya perasaan juga, bisa stres. Itu pengaruh. Sebaiknya tidak melihat temennya yang disembelih juga tempat penyembelihan tidak boleh sama (bekas yang sudah hewan di sembelih) Aroma darah pasti tercium oleh hewan qurban berikutnya. (Next) Perlu dicatat, selain kelayakan hewan kurban yang meliputi kelengkapan fisik, kesehatan dan umur, hewan ternak juga perlu mendapat perlakuan agar kesejahteraannya terjamin. Saat kesejahteraan hewan terjamin, maka timbal baliknya hewan akan sehat, gemuk, dan insya Allah bertambah berkah. Pengertian kesejahteraan hewan atau animal welfare menurut UU Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 18 Tahun 2009 pasal 1 Ayat 42 adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia. Penerapan kesejahteraan hewan (kesrawan) khususnya pada saat penyembelihan hewan kurban sangat penting karena dapat meningkatkan kualitas mutu dan keamanan dari daging kurban sehingga diharapkan berimbas pada kesejahteraan manusia. Penerapan kesrawan selaras dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh (dalam qishah,-pent) maka berbuat ihsanlah dalam cara membunuh dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsanlah dalam cara menyembelih, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menyenangkan sembelihannya,". Berbuat ihsan pada hewan kurban salah satunya adalah dengan menajamkan pisaunya. Pisau yang tajam membuat sayatan tidak terlalu banyak cukup satu sampai tiga kali sehingga luka sayatan menjadi sempit dan tidak terlalu banyak syaraf yang teriris sehingga sapi tidak terlalu tersakiti. "Luka sayatan menjadi halus dan bersih sehingga tidak mengaktifasi faktor-faktor pembekuan darah dan darah akan cepat keluar sehingga sapi akan cepat mati dan penderitaannya akan cepat selesai. Pengeluaran darah yang sempurna membuat daging tersebut tidak cepat rusak dan busuk karena darah menjadi salah satu media untuk pertumbuhan bakteri sehingga meningkatkan mutu dan keamanan daging kurban. In sya Allah Bermanfaat.

Kamis, 15 Juni 2023

CELEBRATION PELEPASAN PESERTA DIDIK SD LETJEN JAMIN GINTING'S BERASTAGI ANGKATAN XLVII

 Selamat & Sukses 

Puji syukur kepada Allah swt serta solawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.

Pelepasan peserta didik dari sebuah sekolah suatu kebanggaan bagi Guru, Orang tua Yayasan serta keterlibatan dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan adalah proses pendewasaan manusia menuju kearah yang lebih baik yang mana terjadi proses pentransferan ilmu dan pengetahuan dari orang dewasa terhadap generasi penerus.

Pendifikan sangat sentral dalam membentuk SDM dalam mewujudkan cita cita bangsa Indonesia, sesuai amanat uu no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional. Mewujudkan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.

Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak hanya bermuara pada pencapaian kecerdasan intelektual emisional  dan spiritual akan tetapi bagaimana terjadinya keseimbangan antara ketiganya sehingga melahirkan karakter.

Arus imformasi dan globalisasi yang begitu cepat sehingga pemangku pendidikan dalam hal ini pemerintah harus cepat tanggap melihat kondisi kekinian yang mana dekadensi moral terjadi saat sekarang ini.

Akhlak, karakter harus menjadi inti / tolak ukur kemajuan sebuah negara soufi mic penyair mesir mengatakan apa bila suatu bangsa akhlak dikedepanlan akhlak menjadi baik maka maju dan bangkitlah sebuah bangsa tersebut begitulah sebaliknya.

Akhirnya dengan pemahaman yang sederhana ini saya ucapkan terima kasih sekedar untuk mengingat melihat kembali kemajuan dan renaissance pada masa yang lampau

Mohon maaf  atas semuanya 

M.Al Khudri,SAg