Blog Dakwah Digital Karo

Kita Sampaikan Pesan Dakwah Karo Lewa Dunia Digital.

Inilah Tim Dakwah Digital Karo

Berkolaborasi Untuk Membangun Dakwah Digital Karo.

Gunung Sinabung

Dakwah Kita Harus Sekuat Sinabung , Kokoh Berjuang Untuk Membangun Ummat.

TIM ITU BAGAI BANGUNAN YANG KOKOH

Satukan Hati, Satukan Langkah, Satukan Target, Hilangkan Ego itulah Tim yang Kokoh Bagaikan Bangunan.

TANAH KARO SIMALEM

Inilah Rumah Kita, Membangun Dakwah dan Membangun Kabupaten Karo yang Lebih Baik.

Kamis, 15 Juni 2023

CELEBRATION PELEPASAN PESERTA DIDIK SD LETJEN JAMIN GINTING'S BERASTAGI ANGKATAN XLVII

 Selamat & Sukses 

Puji syukur kepada Allah swt serta solawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.

Pelepasan peserta didik dari sebuah sekolah suatu kebanggaan bagi Guru, Orang tua Yayasan serta keterlibatan dalam dunia pendidikan. 

Pendidikan adalah proses pendewasaan manusia menuju kearah yang lebih baik yang mana terjadi proses pentransferan ilmu dan pengetahuan dari orang dewasa terhadap generasi penerus.

Pendifikan sangat sentral dalam membentuk SDM dalam mewujudkan cita cita bangsa Indonesia, sesuai amanat uu no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional. Mewujudkan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.

Pendidikan merupakan proses belajar yang tidak hanya bermuara pada pencapaian kecerdasan intelektual emisional  dan spiritual akan tetapi bagaimana terjadinya keseimbangan antara ketiganya sehingga melahirkan karakter.

Arus imformasi dan globalisasi yang begitu cepat sehingga pemangku pendidikan dalam hal ini pemerintah harus cepat tanggap melihat kondisi kekinian yang mana dekadensi moral terjadi saat sekarang ini.

Akhlak, karakter harus menjadi inti / tolak ukur kemajuan sebuah negara soufi mic penyair mesir mengatakan apa bila suatu bangsa akhlak dikedepanlan akhlak menjadi baik maka maju dan bangkitlah sebuah bangsa tersebut begitulah sebaliknya.

Akhirnya dengan pemahaman yang sederhana ini saya ucapkan terima kasih sekedar untuk mengingat melihat kembali kemajuan dan renaissance pada masa yang lampau

Mohon maaf  atas semuanya 

M.Al Khudri,SAg


Selasa, 13 Juni 2023

PMS Jaranguda

Astaghfirullahal’adziim (3 x) Asy-hadu allaa-ilaaha illallah wa asy-hadu anna Muhammadar-rosulullah. 'Ala hadzihin niyati wa’ala kulli niyatin sholihah, ilaa hadrotin nabiyil-Musthofa Muhammadin shollallahu alaihi wasalam, wa ‘alaa aalihi wa azwajihi wadzurriyyatihi wa ahli baitihil-kirom ajma ‘iin, Syai-u lillahi lahumul-faatihah, (baca surat al-Fatihah) Tsumma ila hadroti jami-‘i ash-habi rosulillahi shollallahu alaihi wasalam, khusushon sayyidina Abu Bakar Shidiq wa ‘Umarobnil-Khothob, wa ‘Utsmanabni ‘Affan, wa ‘Ali bin Abi Tholib wa ‘ala baqiyati min shohabatihi ajma’iin, wa ila jami’il-anbiya-i, wal mursalin, was Syuhadaa-i, was-Sholihin, wal-‘ulamaa-il-‘aamilin, wal-Malaa-ikatil-Muqorrobin, wal-Karubiyyin, war-Ruhaniyyin, wal-Karomal-Kaatibin wa li sayyidina Malaa-ikati: Jibril, Mika-il, Isrofil, ‘Izro-il, wa hamalatil-‘arsyi ‘alaihimussalam ajma’iin. Syai-u lillahi lahumul Faatihah, (baca surat al-Fatihah). Tsumma ila hadroti jami’i Awliya-illahi mingkulli waliyyin wa waliyatin, mimmasyaariqil-ardhi ila maghoribiha, fi barriha wa bahriha wa jami’i Awliya-i tis’ah Qoddasallohu sirrohum, wa Khushushon ila Hadroti Sulthon Awliya-i, Sayidina Syekh ‘Abdul-Qodir Al-Jailani, Shohibil-Karromah wal-Ijazah, Qoddasa llohu sirrohu, Tsumma Ila Arwahi jami’i Aba-ina, wa ummahatina, wa jaddina, wa jaddatina, wa kholina wa kholatina, wa ‘ammina wa ‘ammatina, wa jami’i ustadzina wa asatidzatina, wa masyayikhina wa masyayikhi masyayikhina, wa lijami’i jama’atina, wa zaujina wa zaujatina wa auladina wa banatina wa dzurriyatina wa ikhwanina minal-muslimina wal-muslimat wal-mukminina wal-mukminat, wa liman hadhoro fi hadzal-majlisi minal-mukminin, Rohmatullahi ta’ala ‘alaina wa ‘alaihim ajma’in. Syai-ul lillahi lana wa lahum ajma’in Al-faatihah, (baca surat al-Fatihah).

PD PKB Pujakesuma Kab. Karo

Ketahuilah, kata Imam Al-Ghazali, rezeki itu ada empat macam: 1. Rezeki yang dijamin (madhmun). 2. Rezeki yang dibagikan (maqsum) 3. Rezeki yang dimiliki (mamluk) 4. Rezeki yang dijanjikan (mau'ud) Rezeki yang dijamin Allah SWT, menurut Al-Ghazali, ialah makanan (rezeki) yang menjadi penyebab kekuatan tegaknya tubuh, tanpa sebab yang lain. Jaminan Allah SWT adalah rezeki semacam ini pasti menjamin apa yang bisa mencegah kerusakan badan, agar kita dapat melakukan apa yang dibebankan kepada kita. Ilustrasi seseorang yang tengah mencari rezeki (ist) Sedangkan rezeki yang dibagikan Allah SWT dan ditetapkan oleh-Nya di Lauhul Mahfuzh, ujar Al-Ghazali, apa yang dimakan, diminum, dipakai oleh hamba, masing-masing telah ditentukan oleh Allah SWT dengan ketetapan tertentu dan dalam batas waktu tertentu pula. Tidak lebih dan tidak kurang. Tidak maju tidak pula mundur dari ketentuan yang telah ditetapkan, persis seperti aslinya. Sabda Rasul : "Rezeki itu telah rampung pembagiannya (tidak lagi diubah). Ketakwaan orang yang takwa tidak menambah rezekinya dan kedurhakaan orang yang durhaka tidak pula dapat mengurangi rezekinya." Adapun rezeki yang dimiliki setiap hamba adalah harta di dunia yang dimiliki menurut apa yang ditentukan Allah SWT dan dibagikan-Nya, untuk dimiliki oleh hamba. Ini adalah sebagian dari rezeki Allah SWT, sebagaimana firman-Nya (QS Al-Baqarah 254) : "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu." Selanjutnya rezeki yang dijanjikan. Dia adalah rezeki yang telah dijanjikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang bertakwa dengan syarat takwa, berupa rezeki yang halal, yang diterimakan dengan bersusah payah. Firman-Nya : "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar; dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS Ath-Thalaq 2-3). Sumber : Minhajul Abidin Karya Imam Ghazali

PD PKB Pemuda Pujakesuma kab. Karo

TIPESUMI Kab. Karo

IDR2 Kab. Karo

DPC Pemuka Kec. Berastagi